Senin, 09 April 2012

Anak dengan TipeVisual

TipeVisual , Salah satu indera yg mendominasi utk mnyerap informasi dr luar. Ada yg terdominasi indera penglihatannya sbg alat utk menyerap informasi yg disebut tipe visual. Ada yg terdominasi indera pendengarannya utk memasukkan informasi yg disebut tipe auditori. Ada jg yg terdominasi indera peraba, pembau, parasa, dan gerak yg disebut tipe kinestetik.

Setiap anak memiliki kekuatan yg berbeda dalam menyerap informasi. Setiap anak menggunakan kekuatan yg berbeda utk menyerap materi pelajaran. Ada yg kuat menyerap materi pelajaran melalui mata yg disebut pelajar tipe visual. Ada yg kuat menyerap materi pelajaran melalui pendengaran yg disebut pelajar tipe auditori. Ada yg kuat menyerap materi pelajaran melalui sentuhan-bau-rasa-gerak yg disebut pelajar tipe kinestetik.

Ketika guru atau orgtua mengajar dg cara yg sesuai dg kekuatan anak, maka anak akan merasa enjoy, fun, dan tidak tertekan. Berpikir visual berarti menggunakan mata sebagai jendela pikiran. Pengalaman diproses melalui penglihatan dan pencitraan visual.

Berikut ciri-ciri pelajar #TipeVisual berdasarkan aktivitas dan karakteristiknya:
1. Mengeja: mengenal kata dg melihat.
2. Membaca: terkadang berhenti membaca utk berimajinasi, bs tekun saat membaca.
3. Tulisan tangan: bagus tidaknya tulisan penting bagi dirinya.
4. Ingatan: mengingat 75% materi pelajaran dg cara melihat dan membaca.
5. Imajinasi: berimajinasi dg baik dpt membayangkan ssuatu dg detail.
6. Kesulitan: umumnya tdk mengenal atau acuh dg suara/bunyi.
7. Komunikasi: tenang, tdk bicara panjang.
8. Penampilan umum: rapi, sangat teliti.
9. Sikap thdp seni: biasanya tdk memiliki minat khusus ke musik, lbh suka seni visual.

Agar efektif dalam belajar, perlu lingkungan belajar yg tenang. Di kelas, lebih baik duduk di depan, jauh dr pintu dan jendela untuk menghindari keributan kecil yg mengganggu belajarnya. Hambatan proses belajar terkadang kehilangan konsentrasi ketika ingin memperhatikan. Lingkungan tidak rapi atau berisik juga bisa mengganggu belajarnya.

Tipe visual dipisah dlm 2 jenis: tipe pelajar visual gambar dan tipe pelajar visual reading.

Anak dg tipe visual gambar menyerap informasi melalui peta, diagram, grafik, simbol2, dll. Sedangkan anak dg tipe visual gambar lbh menyukai gambaran scra keseluruhan drpd detail. Format yg tepat utk anak dg tipe reading melalui daftar kata, judul, kamus, kosa kata, dll. Cara menyerap materi yg bagus bagi anak dg tipe reading antara lain: Menulis, membaca, menulis ulang apa yg dibaca.

Senin, 23 Januari 2012

Mengenal Multiple Intelligence

Kebanyakan kita sebagai orang tua menginginkan buah hati tumbuh sebagai anak cerdas. Namun apakah kita sudah tahu konsep kecerdasan bagaimana yang harus kita stimulasi untuk anak-anak kita? Tulisan ini saya ringkas dari materi seminar parenting “Menemukan dan Mengembangkan Bakat Kecerdasan Anak melalui konsep Multiple Intelligence” yang diadakan oleh SD Muhammadiyah Kreatif 16 Surabaya dengan narsum –pengarang buku ‘Sekolahnya Manusia’, ‘Gurunya Manusia’, ‘Sekolahnya Orang Tua’ dan Bp. Munif ChatibIbu Astrid Wiratna.

Beberapa fakta penting mengenai teori Multiple Intteligence :

1. Teori Multiple Intelligence dicetuskan oleh DR. Howard Gardner pada tahun 1983 di Harvard University, mengkritik kevalidan tes IQ dan Labelisasi Disability Test.

2. Macam kecerdasan : cerdas bahasa, cerdas gerak, cerdas bergaul, cerdas musik, cerdas gambar, cerdas angka, cerdas diri, cerdas alam.

3. Definisi kecerdasan Howard Gardner : Kemampuan untuk memecahkan persoalan, menemukan atau menciptakan persoalan baru dan jika memungkinkan, menciptakan produk-produk yang bernilai dalam sebuah lingkup budaya tertentu.

Kecerdasan itu………:

· Kecerdasan tidak berhubungan langsung dengan panca indra.

· Kecerdasan bukan cognitive style

· Kecerdasan adalah interaksi antara nature (alam) dan nurture (pola asuh)

· Kecerdasan berkaitan dengan ‘APA’ atau content

· Kecerdasan adalah sebuah PROSES : Stimulus – Ketrampilan-Tujuan Akhir.

Mau tau bagaimana peran ORTU untuk mengembangkan kecerdasan anak? Simak terus ya lanjutan artikel ini besok.

Kamis, 05 Januari 2012

Mengajarkan Kejujuran pada Anak

Ada artikel bagus tentang Mengajarkan Kejujuran Kepada Anak yang ditulis oleh Rahman Arif seorang trainer Indonesian Family Inspiration di bulletin Yatim Mandiri edisi Agustus 2011 :


1. Jadi Teladan : Jangan membohongi anak. Sekali orang tua ketauan berbohong, anak akan kehilangan rasa percaya pada orang tuanya. Jika orang tua sudah menjanjikan membelikan sesuatu maka anak akan menagihnya. Apabila kita tidak menunaikan janji kita maka anak sudah menganggap kita berbohong, dan secara tidak kita sadari kita telah mengajarkan kebohongan pada anak. Jangan menyuruh anak berbohong apapun alasannya. Dan jangan berdalih dengan bohong putih, sebab anak-anak belum memiliki kemampuan menyaring hal ini. Ingat bahwa anak akan lebih mudah meniru apa yang dia lihat di sekitarnya.

2. Bersikap tenang dan berfikir positif. Bersikaplah tenang ketika mendapati anak berbohong. Jangan memarahi anak. Jika kita tenang, komunikasi dan tujuan yang ingin kita sampaikan jadi lebih mudah diterima daripada marah-marah. Dorong keberanian anak bersikap jujur dan bertanggung jawab, dengan tidak serta merta memarahi ketika dia melakukan sebuah kesalahan. Seperti ketika anak mengaku memecahkan vas bunga dsb.

3. Cari tau kenapa anak berbohong. Anak berbohong mungkin karena takut dihukum. Mungkin juga takut dengan konsekuensi kesalahan yang telah dilakukannya. Terkadang anak berbohong untuk menghindari kemarahan orang tuanya. Apa yang dikatakan oleh seorang anak selalu ada alasannya. Nah, sebaiknya anda pun bertanya pada diri sendiri, apa tujuan anak sehingga dia berbohong.

4. Punishment. Beri sanksi keras jika anak kebohongannya diulanginya tanpa menjatuhkan hukuman yang bersifat fisik. Sebelum sanksi ini diberikan, ada baiknya apabila pada saat anak ketahuan berbohong dan anak meminta maaf untuk tidak mengulanginya, bahas konsekuensi yang akan anak terima apabila ia berbohong lagi.

Semoga bermanfaat ! Wallahua’lam bishawab !

Rabu, 04 Januari 2012

Kenapa Anak Berbohong?

Apakah kita pernah mendapati anak berbohong pada kita ? Pasti kita sebagai orang tua menjadi gelisah dan kecewa ya…Bisa jadi kita sebagai orang tua merasa gagal mengajarkan anak untuk jujur. Pasti 'menusuk' hati sekali ya..(agak lebay ya bahasanya). Siapa sih di dunia ini yg sudi dibohongi? apalagi sama anak sendiri, ya kan?

Kira-kira kenapa sih anak musti berbohong? Kita sebagai orang tua mestinya introspeksi diri. Bisa jadi karena kita tidak memberikan kenyamanan untuk mereka menceritakan kesalahan yang mereka perbuat. Kita cenderung reaktif dan mudah marah ketika mereka berbuat salah. Misalnya ketika mereka mendapat nilai kurang baik di sekolah kita cenderung ‘menyalahkan’ dan ngomel. “Makanya kan udah mama bilang jangan mainan terus..tuh kan nilainya jeblok deh…!”. Atau : “Kalau dikasih tau orang tua harus nurut tuh jadinya kalau gak nurut mama, jelek kan nilainya” dsb….dsb…

Coba bayangkan kalau kita ada di posisi anak-anak, apa yang akan kita rasakan. Bener banget pasti BETE ! dan kita akan cenderung menghindar supaya gak diomeli. Walupun itu hanya sesaat aja, begitu ketauan ya pasti diomeli juga malah bisa jadi lebih parah.

Memang gak mudah, tapi sebaiknya kita belajar self control ketika mendapati suatu kondisi yang kurang baik pada anak-anak. Berikut ada beberapa tips yang bisa kita lakukan :

1. Ciptakan rasa nyaman bagi mereka untuk menceritakan masalahnya.

2. Ciptakan komunikasi intens untuk mencari tau penyebabnya.

3. Fokus pada solusi bukan judgement.

4. Ajarkan mereka untuk belajar dari kesalahan dan tidak mengulangi di masa yang akan datang serta selalu melakukan perbaikan.

Kata kuncinya memang LATIHAN ...kalau emosi udah datang menyergap kita harus berlatih untuk mengendalikannya. Jangan bertindak ketika emosi memuncak. Redakan dulu dengan berwudhu, tarik nafas dalam-dalam. Daripada kita menyesali omelan kita terhadap anak di kemudian hari. Good luck ya...

Selasa, 03 Januari 2012

Catatan Pembuka 2012

Bismillahirrahmanirrahiim….

Assalamu’alaikum wr.wb…

Kita sedang memasuki tahun 2012. Tentunya dengan segenap harapan dan target target baru baik untuk pribadi, keluarga, maupun pekerjaan. Semoga Allah memudahkan langkah kita untuk meraihnya dan memberikan keberkahan di dalamnya. Amin

Di kesempatan ini kami founder KAOS MUSLIM KELUARGA RAFFClothing & DIZHWAR mengucapkan banyak terima kasih atensinya dan support untuk kami selama ini. Semoga silaturahim di masa yang akan datang lebih erat lagi.

Tahun 2012 ini kami melaunching gerakan ONE BIG HAPPY FAMILY. Dengan senang hati kami mengundang anda semua menjadi bagian dari satu keluarga besar RAFFClothing & DIZHWAR. Apakah anda berkenan bergabung bersama keluarga besar ini dengan komitmen membangun KELUARGA MUSLIM INDONESIA yang penuh kehangatan dalam selimut Iman dan Islam ? yang setuju angkat tangan ya..he3x..

Mari kita satukan hati dan bergandeng tangan untuk menciptakan kehangatan keluarga dimana anak-anak bisa berkembang dengan akhlak keIslaman yang kokoh karena merekalah generasi penerus kita.

Dukung kami terus ya….. untuk berkreasi bagi Keluarga Muslim Indonesia.

Didiek & Lusi

Founder RAFFClothing & DIZHWAR

Senin, 02 Januari 2012

Resolusi 2012 Sebaiknya Juga Menyangkut Anak-Anak

Seperti biasa, di awal tahun banyak orang membuat resolusi baik untuk pribadi maupun karir/bisnis. Gak ada salahnya, walaupun dalam Islam setiap saat kita dianjurkan untuk melakukan perbaikan-perbaikan dan muhasabah.

Nah…siapa yang di resolusi untuk keluarganya mencantumkan perbaikan untuk ahlak anak-anak nya?

Bangga banget kalau banyak yang melakukan hal itu. Di tulisan ini, kami yang memiliki 2 orang anak, cewek dan cowok usia 9 dan 7 tahun membuat planning untuk mereka yaitu :

· Bisa istiqomah sholat subuh

· Si sulung bisa mulai mengaji Al Quran dengan menamatkan iqro nya. Si bungsu makin lancar membaca dan tajwidnya

· Lebih rajin sholat lima waktu dan tepat waktu tanpa diingatkan terlebih dahulu.

· Menstimulasi kreatifitas mereka terutama skill menulis untuk si sulung dan menggambar untuk si bungsu sesuai hobby masing-masing.

· Lebih sering mengajak mereka mengunjungi panti asuhan dan masjid.

Itulah sebagian resolusi kami untuk anak-anak. Hayo siapa yang berkenan share planningnya ?